1.GAMEBOOSTER
matiin semua service windows yang gak perlu saat akan main game gan, tinggal click switch to gaming mode, juga bersihin ram dll jadi lebih ringan banget saat akan main game enteng
2.DRIVER FUSION
Ini buat yang pakai procie AMD..fungsinya kurang lebih sama..( ane pake yang ini nih..:D )
Ini buat yang pakai procie AMD..fungsinya kurang lebih sama..( ane pake yang ini nih..:D )
3.AMD OVERDRIVE
Program ini hanya support motherboard dengan chipset northbridge AMD R700, jadi kalo ada pesan error bertuliskan "AMD OVERDRIVE CANNOT DETECT 7-SERIES CHIPSET ON THIS COMPUTER" ya berarti mobo anda ga kompatible sama program ini... silakan uninstal amd od-nya...
salah satu kemaknyusan pakek AMD OverDrive sih nambah PUOLL kinerja DDR3... khusus buat agan yang pakek DDR3 sih... sialnya ane masih DDR2
salah satu kemaknyusan pakek AMD OverDrive sih nambah PUOLL kinerja DDR3... khusus buat agan yang pakek DDR3 sih... sialnya ane masih DDR2
5.VACHEBOOST
buat mengatur & mempercepat cache boost RAM
for jamunya:
6.VIRTUAL VGA
Memainkan game-game berat memang agak berat di ongkos. Dan teman saya sudah membuktikannya. Dia rela mengeluarkan jutaan rupiah hanya buat membeli VGA Card yang up to date. Maklumlah, game sudah menjadi seperti sarapannya sehari-hari, lagian orang tuanya juga lumayan kaya, so there are no problem.
Tapi bagi saya itu adalah big problem. Saya itu khan suka banget main game, bahkan keahlian game saya bisa disandingkan dengan para gamer terhebat di kampung saya. Yang namanya gamer sejati pastilah penginnya maen game terbaru setelah menamatkan game yang lama. Sementara itu game yang baru itu sudah menggunakan teknologi yang jauh lebih modern bila dibandingkan dengan player-nya (yaitu komputer saya). Kebanyakan game terbaru yang saya mainkan tidak kompatibel dengan VGA card saya. Sempat saya berpikir untuk membeli VGA card baru tetapi ditentang ortu karena harganya tidak manusiawi (ya iyalah...khan mau beli VGA bukan beli manusia...). Akhirnya saya urungkan niat saya untuk memainkan game terbaru itu dan menyimpan DVD-nya di bawah bantal (sapa tahu bisa ngimpi memainkannya).
Tapi bagi saya itu adalah big problem. Saya itu khan suka banget main game, bahkan keahlian game saya bisa disandingkan dengan para gamer terhebat di kampung saya. Yang namanya gamer sejati pastilah penginnya maen game terbaru setelah menamatkan game yang lama. Sementara itu game yang baru itu sudah menggunakan teknologi yang jauh lebih modern bila dibandingkan dengan player-nya (yaitu komputer saya). Kebanyakan game terbaru yang saya mainkan tidak kompatibel dengan VGA card saya. Sempat saya berpikir untuk membeli VGA card baru tetapi ditentang ortu karena harganya tidak manusiawi (ya iyalah...khan mau beli VGA bukan beli manusia...). Akhirnya saya urungkan niat saya untuk memainkan game terbaru itu dan menyimpan DVD-nya di bawah bantal (sapa tahu bisa ngimpi memainkannya).
nterface 3D Analyzer V 2.36
Beberapa waktu lalu saya sempat googling dan menemukan, ternyata ada emulator yang fungsinya mirip dengan VGA card. Jadi emulator tersebut adalah semacam VGA card virtual yang mampu mendukung game-game kelas berat agar bisa dimainkan di komputer dengan VGA onboard sekalipun. Pertama kali membacanya saya gak percaya, tapi setelah mencobanya baru saya percaya. Dan akhirnya saya bisa memainkan game terbaru favorit saya itu.
Kok bisa ya? Selidik punya selidik ternyata prinsip kerjanya adalah menggunakan CPU komputer anda. Umumnya, VGA onboard atau VGA-VGA card tipe lama tidak mendukung pixel shader 2.0 atau VGA non-TnL. Padahal, seperti yang kita ketahui bahwa kebanyakan game sekarang membutuhkan minimal VGA card yang men-support Pixel Shader 2.0. Dengan adanya emulator tersebut, CPU diperintahkan untuk menerjemahkan code-code tertentu untuk divisualisasikan/ditampilkan dalam bentuk gambar 3 Dimensi (3D rendering). Jadi tugas/beban VGA card tidak terlalu berat karena dibantu oleh CPU tadi. Perlu diketahui, bila tugas VGA card terlalu berat maka aplikasi game tidak dapat dijalankan dan muncul error window (yang ada tulisan "don't send").
Ada 2 program emulator Pixel Shader yang saya temukan, yaitu 3D analyzer (ToMMTi-Systems) dan SwiftShader (TransGamming). Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Yang jelas, keduanya menggunakan CPU untuk membantu me-render environment game yang anda mainkan. Saya tidak mengharuskan menggunakan aplikasi tersebut di atas untuk memainkan game favorit anda, karena banyak thread di forum-forum yang menyebutkan bahwa program-program tersebut belum bisa 100% memainkan semua game terbaru. Tapi menurut saya hampir 70% game-game terbaru yang beredar saat ini bisa dimainkan dengan kedua program tersebut. Cara setting programnya memang tidak dicantumkan di dalam program, jadi kita hanya bisa trial and error saja. Tapi yang jelas, selama saya menggunakan kedua program tersebut, saya belum pernah mengalami kerusakan pada hardware komputer saya. Jadi menurut saya, program tersebut cukup aman bagi CPU ataupun hardware komputer anda lainnya. Bagaimana dengan anda? Semoga artikel ini bisa membantu.
Catatan tambahan:
Kedua program emulator di atas hanya mendukung pixel shader 2.0 ke bawah. Jadi bila game favorit anda menuntut lebih, saya tidak yakin kalau kedua program tersebut bisa memenuhinya.
neh dia link buat buat ngecek update ga driver :Beberapa waktu lalu saya sempat googling dan menemukan, ternyata ada emulator yang fungsinya mirip dengan VGA card. Jadi emulator tersebut adalah semacam VGA card virtual yang mampu mendukung game-game kelas berat agar bisa dimainkan di komputer dengan VGA onboard sekalipun. Pertama kali membacanya saya gak percaya, tapi setelah mencobanya baru saya percaya. Dan akhirnya saya bisa memainkan game terbaru favorit saya itu.
Kok bisa ya? Selidik punya selidik ternyata prinsip kerjanya adalah menggunakan CPU komputer anda. Umumnya, VGA onboard atau VGA-VGA card tipe lama tidak mendukung pixel shader 2.0 atau VGA non-TnL. Padahal, seperti yang kita ketahui bahwa kebanyakan game sekarang membutuhkan minimal VGA card yang men-support Pixel Shader 2.0. Dengan adanya emulator tersebut, CPU diperintahkan untuk menerjemahkan code-code tertentu untuk divisualisasikan/ditampilkan dalam bentuk gambar 3 Dimensi (3D rendering). Jadi tugas/beban VGA card tidak terlalu berat karena dibantu oleh CPU tadi. Perlu diketahui, bila tugas VGA card terlalu berat maka aplikasi game tidak dapat dijalankan dan muncul error window (yang ada tulisan "don't send").
Ada 2 program emulator Pixel Shader yang saya temukan, yaitu 3D analyzer (ToMMTi-Systems) dan SwiftShader (TransGamming). Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Yang jelas, keduanya menggunakan CPU untuk membantu me-render environment game yang anda mainkan. Saya tidak mengharuskan menggunakan aplikasi tersebut di atas untuk memainkan game favorit anda, karena banyak thread di forum-forum yang menyebutkan bahwa program-program tersebut belum bisa 100% memainkan semua game terbaru. Tapi menurut saya hampir 70% game-game terbaru yang beredar saat ini bisa dimainkan dengan kedua program tersebut. Cara setting programnya memang tidak dicantumkan di dalam program, jadi kita hanya bisa trial and error saja. Tapi yang jelas, selama saya menggunakan kedua program tersebut, saya belum pernah mengalami kerusakan pada hardware komputer saya. Jadi menurut saya, program tersebut cukup aman bagi CPU ataupun hardware komputer anda lainnya. Bagaimana dengan anda? Semoga artikel ini bisa membantu.
Catatan tambahan:
Kedua program emulator di atas hanya mendukung pixel shader 2.0 ke bawah. Jadi bila game favorit anda menuntut lebih, saya tidak yakin kalau kedua program tersebut bisa memenuhinya.
untuk nvidia : http://www.nvidia.com/Download/index.aspx?lang=en-us
untuk ATI : http://ati.amd.com/SUPPORT/DRIVER.HTML
untuk INTEL : http://downloadcenter.intel.com/
Tukarlink Banner Gratis Otomatis - Blog Direktori tukar menukar blog Link untuk meningkatkan pagerank backlink dan alexa rank blog.